phone: +420 776 223 443
e-mail: support@londoncreative.co.uk
Info lanjut, klik di sini

Jan 2, 2012

Kenangan Silam

KENANGAN SILAM 




Hari ini,
Aku bangkit dengan azam baru,
Mengharap sesuatu yang indah,
Meniti sepanjang hariku,
Aku mahu hari ini hari aku,
Penuh kebahagiaan tanpa lesu.
Namun,
Kenangan silam sayup-sayup memanggilku,
Agar mengingatinya selalu,


Aku kelu,
Itu yang tidakku mahu,
Itu yang cuba aku jauhi,
Itu yang selalu aku lari,
Daripada mengingati kenangan silam.


Kenangan silam terlalu pahit bagiku,
Tiada manis seperti hari-hari kini,
Tiada indah seperti yang aku impi,
Semestinya letih untukku hadapi,
Kenangan silam yang penuh duri.


Tika terang meneroka alam,
Di susuli mimpi indah di idam,
Di rangka kebahagiaan masa depan,
Di ulit perasaan dan kerinduan,
Tika itulah ia datang,
Menyusup ke dalam ingatan,
Menenggelamkan keindahan,
Membangkitkan kebencian,
Itulah kenangan silam.


Kenangan silam membunuh aku,
Melahirkan seorang insan baru,
Yang sering ketakutan,
Benci dalam kehinaan,
 Menangis keesakan,
Merintih kepiluan,
Membaluti keperitan,
Meraung kesakitan,
Memohon pergi sebuah kenangan silam.


Memancar merah saat senja beralih arah,
Menyusun langkah menunggu kelam,
Saat itu jua ia bertandang,
Mengingatkan aku memori silam,
Sedangku leka,
Mengulit lena di malam kelam,
Ia datang mengganggu beraduku,
Mengajak aku kembali padanya,
Mengingati sebuah epilog silam,
Sampai bila tiada noktahnya.


Aku ingin hidup seperti insan lain,
Yang tidak dibelenggu kenangan silam,
Saat yang menakutkan,
Mengerikan jua menggerunkan,
Sehingga mengganggu ruang kebahagiaan,
Menusup ke rongga diriku.


Tuhan tolonglah daku,
Membina diriku yang baru,
Jauh dari kenangan itu,
Jauh dari ketakutan itu,
Jauh dari kesedihan itu,
Jauh dari kebencian itu,
Jauhi dari segalanya,
Agar aku bisa nikmati,
Episod hidupku kini.


Ingin sekali aku,
Meraung sekuat hati,
Melepaskan apa yang terpateri,
Meluahkan apa yang tersemat,
Membuang apa yang menyekat,
Mengeluh sepenuh kudrat,
Aku jua punya perasaan,
Juga hati dan keinginan,
Hidup seperti orang lain,
Bebas dari ketakutan silam,
Yang tak diragut ketenangan.


Sampai bila hidupku begini,
Tiada yang memahami,
Tiada yang mengerti,
Tiada yang mengetahui,
Kerana hanya aku saja,
Yang mampu memujuk diriku sendiri.


Ku harapkan padamu Tuhan,
Berilah kekuatan,
Berikan ketabahan,
Agar dapat aku menangkis,
Dari bertandangnya kenangan silam.



0 Comments:

---Leave your comment here..---

PENAJA BLOG

Info lanjut klik di sini